Karya Masyarakat Mandiri

Bantu Pemasaran Mitra, Masyarakat Mandiri Latih Standarisasi Sayuran Organik

Cianjur – Cuaca mendung yang menyelimuti desa Sindang Jaya , Kec. Cipanas Kabupaten Cianjur tidak menyurutkan niat para anggota Paguyuban Sumber Jaya Tani untuk berkumpul di Ruang Serbaguna PT Masada Farm. Selasa (12/04) para petani  mitra program Mustahik Move to Muzakki (M3) – Green Horti  belajar tentang bagaimana cara menentukan spesifikasi produk yang dapat diterima oleh pasar kelas menengah. Program ini di inisisiasi oleh Dompet Dhuafa (DD) dan Karya Masyarakat Mandiri (KMM).

Dengan pelatihan ini diharapkan petani mau belajar dalam pengembangan usahanya sehingga mampu meningkatkan pendapatan. “Program yang dijalankan kepada petani telah dirancang sedemikian rupa dengan harapan adanya peningkatan pendapatan anggota paguyuban.  Petani harus terus belajar dan punya kemauan untuk berubah dalam rangka menyesuaikan perkembangan zaman.  Karena peningkatan pendapatan bisa dicapai salah satunya dengan merubah cara-cara atau penerapan teknologi baru dalam bertani” jelas Zahrul, Supervisor Program Divisi Pertanian Karya Masyarakat Mandiri.

Pelatihan di isi oleh Woto, Staff dari PT. Masada Farm. PT Masada Farm adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertanian khususnya sayuran organik. Pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan tentang spesifikasi produk sayuran yang bisa di terima oleh perusahaan yang selanjutnya akan diditribusikan ke supermarket. Harapan besar bahwa sayur hasil panen mitra dapat memenuhi standar yang diterapkan sehingga sayuran mitra dapat diserap oleh perusahaan.

Hal tersebut sangat membantu dalam hal pemasaran hasil pertanian mitra, imbasnya adalah peningkatan pendapatan mitra seperti yang diharapkan dari pelaksnaan program ini. Program M3 ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani atau penerima manfaat sebanyak 2 kali UMK.

Pelatihan ini menjadi komitmen  Karya Masyarakat Mandiri sebagai pelaksana program untuk membantu pemasaran produk mitra. Pemasaran akan difasilitasi memalui paguyuban yang dibentuk swadaya oleh masyarakat. Paguyuban dibentuk supaya menjadi wadah pengembangan usaha pertanian mitra mulai dari produksi sampai dengan pemasaran.

Dalam kegiatan ini juga diberikan kontainer sebagai tempat menyimpan hasil panen. Kontainer berfungi untuk meminimalisir kerusakan karena penempatan hasil panen yang semrawut. (Zahrul/Asep)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top