Karya Masyarakat Mandiri

Dompet Dhuafa Gairahkan Pemberdayaan Kerang Hijau

Aktivitas pengupasan kerang hijau di Kp. Rujak Beling, Desa Margaluyu Serang-Banten.
(Masyarakat Mandiri/Slamet Mulyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN — Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa melalui Masyarakat Mandiri (MM) ikut membantu menghidupkan kembali pemberdayaan kerang hijau dengan membentuk, mendirikan dan mengelola sebuah lembaga lokal Ikhtiar Swadaya Mitra (ISM) bernama Sinar Abadi di wilayah Desa Margaluyu, Banten.

Dulunya, Desa Margaluyu merupakan salah satu wilayah yang dikenal dengan sebutan kampung nelayan di Serang, Banten. Di kawasan ini, budidaya kerang hijau menjadi mata pencaharian utama bagi masyarakatnya. Namun seiring berjalannya waktu, banyak masyarakat setempat yang beralih ke profesi lain dalam mencari penghasilan seperti, buruh bangunan, ojek, hingga mengais rezeki di negeri orang.

“Program ini pemetik manfaatnya ada dua.  Yang pertama dari nelayan kerang sama ibu-ibu rumah tangga yang membantu mengupas kerang di sini,” ujar pendamping program Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa wilayah Serang Livson Zulkah dalam keterangan tertulis yang diterimaROL, Jumat (6/3).

Livson menuturkan, selain menggairahkan pemberdayaan kerang hijau, program pendampingan yang telah berjalan sejak akhir 2012 ini juga berusaha membuka penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat. Dalam sehari, sekitar 10 ibu-ibu telah bersiap membantu mengupas kerang hijau yang telah selesai dipanaskan.

“Upah mereka (para ibu) hitungannya per kilo. Jadi satu kilo kita hargai dengan 2500 rupiah. Misal dalam sehari, mereka bisa menghasilkan 15-30 kilo,” terang Livson.

Belum lagi, bila musim panen kerang hijau tiba. Kesibukan di wilayah tersebut menjadi dua kali lipat dari hari biasanya. Dalam sehari, para ibu tangguh ini bisa menghasilkan lebih dari 30 kilo. Tidak hanya itu, antusias para pedagang ikan dan kerang pun juga sangat terlihat. Para pedagang ramai berkunjung membeli kerang hijau.

“Saya berharap, dengan berjalannya program pemberdayaan ini, masyarakat lebih terbantu dalam mencari penghasilan tambahan. Karena memang perekonomian di sini sangatlah sulit,” katanya. (sumber : republika.co.id)

{fcomment}

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top