Karya Masyarakat Mandiri

Klaster Mandiri Bantaeng – Sulawesi Selatan

Kabupaten Bantaeng memiliki letak geografis yang strategis dengan memiliki alam tiga dimensi yakni bukit pegunungan, lembah dataran dan pesisir pantai dengan dua musim. Dengan letak yang strategis tersebut Kabupaten Bantaeng memiliki beragam potensi yang dapat dikembangkan baik sektor kelautan-perikanan, pertanian, peternakan, perkebunan serta sektor pariwisata. Beragamnya potensi yang ada di Kabupaten Bantaeng tidak selaras dengan kondisi perekonomian masyarakat yang secara umum masih berada di bawah garis kemiskinan. Pada Tahun 2010 ini tercatat sekitar 38,20 % penduduk miskin atau 67.503 jiwa dari sekitar 176.708 jiwa penduduk Kabupaten Bantaeng.

Lokasi pelaksanaan kegiatan program pada tahun pertama adalah Kecamatan Bantaeng-Bissappu (Program UMKM), Kecamatan Eremerasa (Program Pertanian), dan Kecamatan Pajukukang (Program Peternakan) dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut memiliki potensi yang lebih baik dari wilayah lain serta memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi.

Tujuan Umum Program Klaster Mandiri
Peningkatan kesejahteraan masyarakat ‘pemetik manfaat’ terutama peningkatan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar yang meliputi aspek sosial, kesehatan, pendidikan serta ekonomi.

Pemetik Manfaat
Lokasi pelaksanaan kegiatan program pada tahun pertama adalah Kecamatan Bantaeng-Bissappu (Program UMKM), Kecamatan Eremerasa (Program Pertanian), dan Kecamatan Pajukukang (Program Peternakan)

Program Pemberdayaan Sektor UMKM
Kegiatan usaha yang dijalankan oleh pemetik manfaat program adalah pedagang, pengrajin makanan tradisional, dll.
Program Pemberdayaan Sektor Pertanian
Lokasi program pertanian adalah Desa Bonto Lonrong Kecamatan Eremerasa.
Program Pemberdayaan Sektor Peternakan
Lokasi program di Desa Papanloe, Desa Borongloe dan Desa Baruga.

Pelaksana Teknis
Pelaksana teknis kegiatan program klaster mandiri adalah lembaga jejaring ekonomi Dompet Dhuafa, yaitu Masyarakat Mandiri (MM) untuk sektor UMKM, Lembaga Pertanian Sehat (LPS) untuk sektor pertanian, dan Kampoeng Ternak (Kater) untuk sektor peternakan. Pelaksanaan program juga didukung oleh Tim Advokasi serta lembaga jejaring sosial Dompet Dhuafa.

{fcomment}

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top