Karya Masyarakat Mandiri

Workshop Klaster Mandiri Bantaeng Sulsel

KLASTER MANDIRI – Selama tiga bulan berjalan, Dompet Dhuafa menjalankan Program Klaster Mandiri di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan. Bupati Bantaeng bersama Presdir Dompet Dhuafa meresmikan sebuah workshop untuk mengenalkan program di daerah tersebut.

Workshop Program Klaster Mandiri Bantaeng digelar pada Rabu, 6 Juli 2011 di Gedung Pertemuan Kabupaten Bantaeng dihadiri sejumlah pejabat dan kepala dinas kabupaten selain puluhan pemetik manfaat program. Bupati Bantaeng Prof. HM Nurdin Abdullah menyatakan sangat menyambut baik program-program Dompet Dhuafa dan siap bekerja sama. Kemudian Bupati meresmika berlangsungnya workshop yang diisi dengan diskusi panel melibatkan Kepala Bappeda, Dinas Pertanian-Peternakan, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bantaeng serta General Manager Ekonomi DD.

Yang menarik dari workshop ini di antaranya pembacaan Ikrar Mitra dengan bahasa masyarakat setempat oleh seluruh peserta yang hadir termasuk Bupati Nurdin Abdullah. Ikrar Mitra lazim dilafalkan secara bersama-sama di setiap pertemuan kelompok mitra dampingan jejaring ekonomi Dompet Dhuafa.

Program Klaster Mandiri di Kabupaten Bantaeng saat ini sudah berjalan selama tiga bulan. Secara umum pelaksanaan program masih berada pada tahap sosialisasi dan pembentukan kelompok. Kegiatan sosialisasi program selain dilakukan langsung pada calon pemetik manfaat juga dilakukan pada stakeholders terkait. Workshop tersebut merupakan wahana sosialisasi formal terutama pada pemangku kebijakan didaerah yaitu pemda dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Tujuan utama kegiatan workshop adalah memberikan informasi secara formal kepada pemerintah daerah serta mendapatkan masukan serta dukungan terkait pelaksanaan program. Selain itu diharapkan juga pemerintah daerah dapat memberikan gambaran singkat tentang perencanaan pembangunan daerah terutama terkait pelaksanaan program Klaster Mandiri.

Sasaran wilayah garap program di tiga lokasi, Kecamatan Bantaeng-Bissappu (Program UMKM), Kecamatan Eremerasa (Program Pertanian), dan Kecamatan Pajukukang (Program Peternakan). Ketiga wilayah tersebut memiliki potensi yang lebih baik dari wilayah lain serta memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi.

{fcomment}

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top