Karya Masyarakat Mandiri

Berdayakan Penyadang Difabel dan Budaya Melalui UMKM Batik

CIANJUR – Mendengar batik terbayang Solo, Pekalongan, atau Jogja, ternyata di Cianjur ada batik khas. Batik hasil program penguatan UMKM Batik yang merupakan program pendampingan UMKM lokal oleh Karya Masyarakat Mandiri (KMM) – Dompet Dhuafa selaku pelaksana program bekerjsama dengan CSR PT Tirta Investama Plant Cianjur. Fokus program pada penguatan usaha UMKM Batik yang sudah berjalan namun perlu ada peningkatan.

UMKM Batik ini selain melestarikan budaya lokal dengan batik genturan khas Cianjur-nya, para pengrajin atau pekerjanya merupakan penyandang difabel, sehingga program ini harapannya dapat membantu teman-teman difabel sebagai penerima manfaat program.

Untuk memastikan pencapaian tersebut, program menempatkan pendamping lapang untuk mengawal kegiatan di lapangan berjalan dengan baik. Kegiatan Program Penguatan UMKM Batik tahun 2020 meliputi penguatan pemasaran, melalui pembuatan branding lokasi usaha.

Penguatan produksi dengan perbaikan layout workshop yang aman bagi difabel. Penguatan sarana produksi mitra difable, pelatihan teknis atau teknologis batik. Pelatihan leadership dan motivasi, penguatan manajemen usaha dan pertemuan pendampingan.

“Usaha batik khas Cianjur sudah 10 tahun tepatnya dimulai pada tahun 2010. Sejak tiga tahun terakhir mengakomodir dan memberdayakan teman-teman difabel. Unit usahanya dinamakan Dahlia Batik. Teman-teman difabel berasal dari wilayah Cianjur dan beranggotakan 20 orang,” seperti pesan WhatsApp yang disampaikan Hikmatullah selaku Penyelia Community Development (Comdev) KMM – Dompet Dhuafa, Selasa (6/4/2021).

“Program pendampingan bersama KMM dan Corporate Social Responsibility (CSR) Danone berupa penataan layout ruang produksi dan juga penambahan peralatan produksi yang lebih nyaman bagi teman-teman difabel ketika bekerja. Selain itu pelatihan teknis dan pengembangan usaha untuk meningkatkan kapasitas SDM teman-teman difabel pun sudah dilaksanakan. Tak hanya itu branding dan promosi terkait produk batik pun sudah digencarkan,” jelas Hikmatullah.

Workshop Dahlia Batik Genturan berada di Jalan Raya Sukabumi-Warungkondang, No. 42, Cijoho, Desa Cikaroya, Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat. Jumlah produksi kain batik sebelum pandemi Covid-19 per bulan mencapai 300 – 500 lembar kain batik cap dan 150 lembar kain batik tulis. Kondisi pandemi Covid-19 berdampak terhadap penurunan penjualan batik mencapai 70 persen.

“Untuk  konsumen batik mayoritas berasal dari luar wilayah Cianjur dan ada beberapa yang dari negara luar seperti Malaysia, Belanda, dan Jepang,” pungkasnya. [DIK]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top