Efek Samping Pemberdayaan

   Lembaga Lokal menjadi sebuah keharusan dalam pemberdayaan yang dilakukan olah Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa. Lembaga lokal ini nantinya akan menggantikan peran pendamping setelah exit program. Proses pembentukan lembaga lokal tidak lah mudah mengingat komunitas yang dihadapi mustahik dengan tingkat pendidikan rendah. Jangankan berfikir untuk mengelola lembaga, punya usaha kecil yang bisa mencukupi kebutuhan sehari hari saja sudah cukup.

     Pelan tapi pasti  proses pemberdayaan dengan pendampingan langsung memberikan perubahan pola fikir mitra penerima manfaat program. Ini yang dialami Wasti (45), mitra Program pemberdayaan nelayan kerang hijau di Kp Rujakbeling Rt 17/3 Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen Kota Serang Banten. “Belum ada program yang seperti ini sebelumnya, di sini kami selalu didampingi, dimotivasi dan diarahkan agar bisa mandiri” ujar wasti ketika dimintai pendapatnya tentang program dari Dompet Dhuafa. Tak terbiasa menulis, menghitung, mencatat bahkan berbicara didepan umum.

     Walaupun belum berpengalaman dalam berorganisasi, tp ia dipilih secara aklamasi oleh anggota menjadi ketua Koperasi ISM SInar Abadi. Wasti, sosok yang dikenal bersemangat dalam bersosialisasi dianggap mampu oleh anggota untuk menahkodai Koperasi mereka.

     Dua tahun berlalu sejak 2012-2014, ia merasa banyak perubahan dalam dirinya, “ Sekarang saya percaya diri menulis, keberanian saya berbicara didepan anggota saat rapat makin baik, bertanya ketika pelatihan ingin saya jadikan sebuah kebiasaan’’tuturnya.

     Saat  koperasi miliki usaha bersama yang dikelola oleh anggota. Koperasi telah memiliki 5 unit bagan kerang hijau, usaha sembako, usaha pulsa serta memiliki unit simpan pinjam yang bisa diakses anggota, untuk mengurangi  pengaruh bank harian. Koperasi bisa sudah bisa memberikan keuntungan (SHU) kepada anggotanya tahun lalu, walaupun jumlahnya belum begitu banyak.

      Hubungan Koperasi dengan Pemerintah setempat juga baik, selain sering berkunjung, pengurus  sering diundang untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. “Kami sekarang berusaha menjalin Jaringan/network dengan organisasi LSM, Bank,  demi kemajuan koperasi”ungkap wasti

     Selain wasti, Mitra yang lainpun sangat merasakan manfaat program. Seperti yang diungkapkan oleh Santi, “Dengan adanya program ini ssaha saya jadi untung. Penghasilan saya nambah baik karena dapat tambahan modal dari Koperasi. Pokoknya saya ingin maju bersama Dompet Dhuafa”

     Koperasi punya peran dalam memutus rantai rentenir yang mencengkeram kuat di masyarakat. Mitra berangsur angsur beralih meminjam modal ke koperasi karena dirasa lebih mudah dan ringan. “Biasanya klo minjem uang di bank keliling bunganya tinggi, klo di ISM minjemnya ngga berbunga. Porgam Dompet Dhuafa bagus. Saya nggak mau berhenti jadi anggota, klo berhenti bisa repot” Ungkap Nariyah, salah satu mitra.

     Pemberdayaan memberikan manfaat berlebih untuk penerima manfaat, selain manfaat secara ekonomi juga adanya perubahan pola fikir. Pola fikir ini yang akan menentukan majunya sebuah usaha. #inspirasiuntuknegeri

*foto : Aktivitas mitra pengupas kerang

{fcomment}

 

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.