KMM Latih 50 Pedagang Bakso

Jakarta – Karya Masyarakat Mandiri melakukan pelatihan keamanan pangan kepada 50 pedagang bakso se Jakarta Selatan. Pelatihan dilaksanakan di Aula Kelurahan Pasar Minggu Jakarta Selatan Kamis (09/03). Ini merupakan bagian dari program pemberdayaan yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa (DD) dan PT Miwon Indonesia (Miwon). Nama Program ini adalah Pedagang Tangguh Miwon (PTM) yang menyasar pedagang-pedagang bakso keliling di Jakarta Selatan dan sekitarnya.

Pelatihan menghadirkan dari Sub Dinas Kesehatan Jakarta selatan dan Puskesmas Pasar Minggu. Pada pelatihan kali ini juga dilakukan pengujian terhadap bakso yang dijual para pedagang bakso. Pelatihan dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman arti penting menjual bakso yang sehat dan aman. Setelah pelatihan akan ditindaklanjuti  pendampingan bersama dengan Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu.

Selain keamanan pangan juga di berikan pelatihan pembuatan bakso sehat. Pelatihan menggunakan bahan baku yang diijinkan oleh Badan POM dan halal. Pelatihan dilakukan dengan praktek langsung oleh para pedagang agar pedagang faham setiap proses pembuatan bakso yang sehat. Pelatihan ini juga diperkenalkan beberapa Bahan Tambahan Pangan yang boleh dan tidak boleh dalam pembuatan bakso.

Siapa yang tidak mengenal bakso, makanan khas dengan berjuta penikmat. Bakso berbentuk bulat terbuat dari daging sapi atau ayam disajikan dengan mie, sayur dan kuah kaldu dengan bumbu rempah sangat cocok dengan lidah orang Indonesia. Pedagang bakso mulai banyak bermunculan baik di desa dan di kota, apalagi di Jakarta. Hampir di setiap sudut jalanan ibukota ada penual bakso baik yang mankal maupun keliling. Hal ini menimbulkan persaingan ketat yang membuat beberapa pedagang bakso memilih jalan pintas dengan menggunakan bahan haram d alam baksonya demi mendapatkan bahan baku yang lebih murah. Jalan pintas yang jelas sangat merugikan penikmat bakso. Mulai dari isu Bahan Tambahan Pangan (BTP) berbahaya seperti borak, formalin hingga penggunakan daging tikus dan babi.  Isu yang meresahkan, apalagi mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Tidak hanya konsumen yang dirugikan namun pedagang bakso yang lain pun juga ikut dirugikan.

Fenomena yang hampir setiap tahun berulang, walaupun pemerintah sudah sering memberikan penyuluhan sampai melakukan razia. Penyadaran menjadi penting, penyadaran yag tidak hanya di dapatkan dari penyuluhan sehari dua hari. Proses penyadaran harus dilakukan secara berkesinambungan, Dompet Dhuafa memilih jalan pemberdayaan untuk penyadaran dengan memberikan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan secara kontinyu. Pemberdayaan dengan pendampingan adalah jalannya. (SM/KMM)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.