Rejeki Tak Disangka

     Selasa, 16 April 2013, Parni Hadi Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa beserta Manager Program Pengembangan Ekonomi  Tendi Satrio mengunjungi mitra Masyarakat Mandiri di Desa Singonegoro, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora. Kondisi jalan yang rusak menuju lokasi tidak menjadi halangan dalam kunjungan tersebut. Sekitar pukul 15.30 WIB rombongan sampai di lokasi. Di sebuah rumah yang sangat sederhana milik salah satu mitra kunjungan itu dilaksanakan. Di Desa Singonegoro ini terdapat 20 mitra Program Masyarakat Mandiri yang menjalankan usaha pembuatan keset kain perca.

     Acara berjalan biasa seperti saat dilaksanakan pertemuan kelompok. Dimulai dengan pembukaan, ikrar mitra, membaca Al-Quran dan kultum yang semuanya dilaksanakan secara mandiri oleh mitra. Parni Hadi sangat mengapresiasi apa yang sudah dilaksanakan oleh mitra. “Dua Jempol untuk ibu-ibu sekalian”, ucapnya. Hal ini didasari atas kemandirian ibu-ibu dalam kegiatan kelompok. Ini menunjukkan bahwa Program Masyarakat Mandiri tidak hanya meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat dhuafa, tetapi juga ada peningkatan secara kapasitas sosial yang kemudian beliau sebut ini sebagai manfaat berkelompok. Kemudian beliau juga menanyakan kondisi usaha dan kesulitan yang dihadapi. Di sinilah kemudian terjadi dialog yang sangat cair sehingga suasana menjadi bertambah akrab. Terkait permasalahan yang dihadapi mitra, langsung dikoordinasikan dengan pendamping program dan pengurus ISM untuk kemudian bisa difasilitasi.

    Cerita ternyata tidak berhenti sampai kunjungan tersebut saja. Pengalaman yang berkesan bagi Parni Hadi, kemudian diceritakan secara luas melalui tulisan di majalah Swaracinta sehingga menimbulkan rasa empati dari pembaca. Dari tulisan itu pula, seorang bernama Corry Iriani bersedia menjadi donator dengan menyumbangkan uang tunai sejumlah dua juta rupiah. Uang ini kemudian dibelikan dua unit mesin jahit dan telah diserahkan kepada kelompok mandiri di Desa Singonegoro tersebut. Mitra merasa sangat bersyukur dan berterima kasih atas apresiasi dari berbagai pihak. Mudah-mudahan mesin jahit pemberian donator bisa dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan produksi keset kain perca yang sudah berjalan.

{fcomment}

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.