Workshop Akhir Klaster Mandiri : “Optimisme dari Blora”

photo/humas pemkab Blora

“Bagaimanapun serba terbatasnya kondisi Blora ini, harus tetap kita syukuri dan cintai”.  Joko Nurgroho, Bupati Blora.

     Program Klaster mandiri Blora memasuki babak akhir. hal ini ditandai dengan kegiatan workshop akhir program yang dilaksanakan pada selasa (18/02) di Balai Desa Nglaroh Gunung Kecamatan Jepon. workshop akhir program dihadiri oleh bupati Blora Joko Nugroho.

Bupati mengapresiasi program seperti ini dan berharap program ini bisa menjadi contoh untuk daerah lain seperti yang disampaikan dalam sambutannya “Saya selaku Pemerintah Kabupaten Blora mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras tim Dompet Dhuafa di Kabupaten Blora. Harapannya Klaster Mandiri Dompet Dhuafa di Kabupaten Blora bisa menjadi percontohan daerah lainnya” ujarnya. Hadir pula Rini Suprihartanti, Direktur Relief dan Peberdayaan Dompet Dhuafa dan Armie Robi, direktur Masyarakat Mandiri

    Melalui Program Klaster Mandiri Dompet Dhuafa di Kabupaten Blora telah tumbuh dan berkembang usaha komunitas dan lembaga lokal, dimana beberapa usaha komunitas di bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), peternakan dan perikanan baik yang dikelola perorangan, kelompok maupun lembaga. Dukungan dan sinergi dengan pemerintah lokal akan membuat program ini akan bertambah maju setelah program selesai.

    Program klaster mandiri diinisiasi oleh Dompet Dhuafa yang memang fokus dalam pengentasan kemiskinan dengan mendayagunakan dana ZISWAF. Dalam pelaksanaannya DD menggandeng Jejaringnya yaitu Masyarakat Mandiri (MM), Pertanian sehat dan Kampoeng Ternak. Program ini  telah berjalan selama 3 tahun. Dana yang di salurkan untuk program ini sebesar Rp. 1,4 milyar, dengan total penerima manfaat (mitra) 349 orang. Mitra terbagi menjadi 3 bidang usaha, UMKM 159 mitra,  Peternakan 90 mitra  dan sektor Pertanian sebanyak 100 mitra dimana kesemuanya tersebar di Kec. Jepon dan Jiken.

{fcomment}